You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.

Sistem Informasi Desa Mandikapau Barat

Kec. Karang Intan, Kab. Banjar, Prov. Kalimantan Selatan
Info
Selamat datang di Website Desa Mandikapau Barat

1,5 Bulan Bersihkan Ilung, Danau Tamiyang Jadi Destinasi Wisata Baru DESA MANDIKAPAU BARAT


Martapura, InfoPublik – Setelah lelah membersihkan ilung (eceng gondok, red) dari Danau Tamiyang selama 1,5 bulan, kini warga Desa Mandikapau Barat merasakan hasilnya. Danau Tamiyang menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Banjar yang banyak dikunjungi pelancong.

Danau yang terletak di Desa Mandikapau Barat, Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar ini kini terlihat sangat elok dengan hamparan air danau yang jernih dan latar belakang pegunungan yang sangat menawan. Bahkan pengunjung pun bisa menikmati buah-buahan seperti durian, cempedak, rambutan dan lainnya yang dijual di tempat tersebut.

Di atasnya membentang sebuah jembatan yang panjangnya sekitar 300 meter dan juga terdapat sejumlah spot untuk berfoto selfi. Pengunjung pun bisa mengitari kawasan danau menggunakan perahu atau sepeda air.

Peresmian Danau Tamiyang sebagai destinasi wisata dilakukan oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman, Sabtu (3/2). Bupati yang saat itu didampingi istri beliau, Hj Raudhatul Wardiyah menyatakan salut dan bangga dengan masyarakat Desa Mandikapau yang kreatif dan semangat tinggi bergotong-royong hingga bisa menyulap Danau Tamiyang menjadi sebuah tempat wisata yang mempesona.

Hanya saja bupati yang akrab disapa Guru Khalil ini berpesan agar masyarakat Desa Mandikapau Barat bisa menjaga kebersihan serta keamanan di areal danau, baik dari sampah para pelancong maupun ulah pengunjung yang berbuat tidak senonoh di tempat wisata.

“Daerah kita terkenal sebagai daerah religius, jadi tolong jaga nama baik daerah kita jangan sampai tempat wisata ini dijadikan pengunjung sebagai tempat melakukan hal yang tidak terpuji,” pesan bupati yang seorang ulama ini.

Pembakal Desa Mandikapau Barat Abdul Basit menjelaskan, bahwa sebenarnya dulu Danau Tamiyang bukanlah sebuah danau, namun hanya berupa aliran sungai. Namun setelah adanya proyek bendungan pada Tahun 1990, maka air meninggi dan membuat permukiman warga di bantaran sungai dipindahkan lebih ke atas.

“Dulu danau ini penuh dengan ilung atau eceng gondok, dan kami harus membersihkannya secara gotong-royong selama hampir 1,5 bulan sehingga terbuka seperti sekarang ini,” jelas Abdul Basit.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Banjar ini mengaku bangga dengan semangat warganya dengan swadaya menjadikan danau yang dulunya hanya hamparan ilung menjadi sebuah tempat wisata menawan. “Saat belum rampung pun, sudah banyak yang datang kesini. Banyaknya pengunjung yang datang membuat perekonomian warga Mandikapau Barat menjadi meningkat,” jelasnya.

Senada, tokoh masyarakat Desa Mandikapau Barat, H Junaidi Abdullah menyebutkan bahwa keberadaan sangat membantu warga yang berjualan di sekitar danau. “Dulu mereka hanya bisa membawa pulang 50 ribu, sekarang bisa sampai 150 ribu rupiah,” jelasnya.

H Junaidi berencana akan melengkapi fasilitas di danau Tamiyang dengan tempat makan terapung, sehingga para pengunjung akan mendapat sensasi berbeda dengan makan ikan bakar di atas danau. Apalkagi di seputaran danau terdapat banyak karamba jaring apung milik warga memelihara ikan.  

Di akhir acara peresmian Danau Tamiyang sebagai destinasi wisata baru, Bupati Banjar H Khalilurrahman berserta istri beliau Hj Raudhatul Wardiyah, sempat berfoto berdua di spot-spot yang ada di danau tersebut.  (MC-Kab.Banjar/dani/Kus)

Bagikan artikel ini:
Komentar